Nikmatnya Wedang Ronde Solo

21.27 priscapricilia 0 Comments

Wedang Ronde dan Wedang Asle - Manahan. Foto : Prisca P
Wedang Ronde merupakan salah satu minuman tradisional yang sangat nikmat berasal dari Tanah Jawa. Bila anda ingin menemukan penjual Wedang Ronde, anda bisa menemukannya di daerah Solo, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Jogja, dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa. Di Kota Solo, anda bisa menemukan beberapa penjual Wedang Ronde dan Asle di sekitar Manahan, Ngarsopuro, Gladag, Alun-alun Solo dan pedagang keliling dari kampung-kampung.


Wedang Ronde merupakan salah satu minuman yang terbuat dari bahan dasar jahe sebagai kuah yang ditambah bola-bola ronde yang terbuat dari tepung beras dengan isian gula jawa dan kacang tumbuk, kolang kaling yang diiris tipis-tipis, dan beberapa butir kacang goreng. Wedang Ronde disajikan dalam mangkuk kecil dan cara meminumnya menggunakan sendok bebek (sendok pipih).

Minuman ini sangat cocok dinikmati saat malam hari, apalagi saat cuaca dingin. Biasanya pedagang Wedang Ronde hanya menggunakan gerobak dorong dan menggelar beberapa tikar untuk pembeli yang ingin menikmati hangatnya Wedang Ronde. Harga satu porsi Wedang Ronde sangat terjangkau, hanya dengan harga Rp 5.000. Karena sejarah panjang dan kenikmatan rasanya, tak jarang pula Wedang Ronde menjadi salah satu menu andalan di berbagai hotel maupun restauran. 


0 komentar:

Effect on Interpersonal Relationship

02.14 priscapricilia 0 Comments


Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yaitu : percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka.


A. Percaya ( trust )
 
Faktor percaya adalah faktor yang paling penting. Sikap percaya berkembang apabila setiap komunikan menganggap komunikan lainnya berlaku jujur. Ada tiga faktor utama yang dapat menumbuhkan sikap percaya atau mengembangkan komunikasi yang didasarkan pada sikap saling percaya yaitu :


1. Menerima, berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak kita senangi. Betapapun jeleknya perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap berkomunikasi dengan dia sebagai persona, bukan sebagai objek.


2. Empati, adalah faktor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain. Berempati artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain. Dengan empati kita berusaha melihat seperti orang lain melihat, merasakan seperti orang lain merasakannya.


3. Kejujuran, adalah faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya. Menerima dan empati mungkin saja dipersepsi salah oleh orang lain. Sikap menerima kita dapat ditanggapi sebagai sikap tak acuh, dingin dan tidak bersahabat. Ini mendorong orang lain untuk percaya pada kita.



B. Sikap Suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Jack R. Gibb menyebutkan enam perilaku yang menimbulkan perilaku suportif yaitu :
1. Deskripsi, artinya penyampaian perasaan dan persepsi anda tanpa menilai. 

2. Orientasi Masalah, adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerja sama mencari pemecahan masalah, mengajak orang lain bersama-sama untuk menetapkan tujuan dan memutuskan penyelesainya.
3. Spontanitas, artinya sikap jujur dan dianggap tidak memiliki motif yang terpendam.

4. Empati
5. Persamaan, adalah sikap memperlakukan orang lain secara horizontal dan demokratis. Dengan persamaan, anda mengkomunikasikan penghargaan dan rasa hormat pada perbedaan pandangan dan keyakinan.
6. Provisionalisme, adalah kesediaan untuk meninjau kembali pendapat kita, untuk mengakui bahwa manusia adalah tempat kesalahan, karena itu wajar juga kalau suatu saat pendapat dan keyakinannya bisa berubah.



C. Sikap Terbuka

Sikap terbuka ( open-mindedness ) amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.

0 komentar:

Political Effect of Social Media

01.56 priscapricilia 0 Comments

Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dalam komunikasi berpengaruh dalam  kehidupan manusia baik dalam hal ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. Komunikasi sangat penting dan diperlukan dalam politik dan merupakan salah satu bagian dari kegiatan politik sendiri. Kampanye politik sendiri juga sering mempergunakan media komunikasi di dalamnya. Media online, jejaring sosial ataupun media sosial  sebagai salah satu produk teknologi komunikasi cukup banyak dipergunakan dalam kampanye pemilu. Alasan menggunakan Sosial Media dalam Kampanye Politik, antara lain :
 
1. Efek Menguatkan
Efek menguatkan merupakan langkah perencana pesan utama kampanye politik. Pesan ini kemudian disampaikan melalui jalur offline dan digital seperti media cetak, door to door, town hall meetings dan debat di televisi. Peran media sosial adalah mendokumentasikan, mengingatkan sekaligus menguatkan pesan kepada khalayak sehingga pesan yang disampaikan tidak terabaikan begitu saja.
2. Membentuk Koneksi Pribadi
Media sosial sangat berpengaruh dalam kampanye politik. Pasalnya, melalui media sosial dapat membantu memberikan ruang untuk menyuarakan pendapat mereka langsung  kepada para kandidat yang di tuju. Publik juga sebagai pola untuk saling mempengaruhi pendapat. Ketika seorang politikus menjangkau individu secara langsung, maka koneksi dengan publik dan konstituen menjadi lebih erat dibanding sekedar jabat tangan ketika kampanye.
3. Perangkat yang tersedia saat ini memudahkan penyampaian pesan
Kemajuan teknologi serta aplikasi web dan mobile yang ada saat ini, memudahkan pengguna mengakses informasi sekaligus menyebarkan pesan secara cepat dan massal. Pengguna tinggal memilih sistem perangkat (telepon genggam) dan format aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, target sekaligus budget kampanye.
4. Membangun Kemampuan untuk Merespon
Kehadiran sosial media juga dapat membantu meredakan isu-isu negatif yang menyerang politikus. Dengan memiliki hubungan yang terjalin secara kuat, dapat memberikan dampak besar pada persepsi publik dan berpotensi meminimalkan efek negatif (atau memanfaatkan situasi positif). Di sinilah gunanya kampanye melalui media sosial, yakni jalur cepat dan langsung kepada publik secara personal, atas dasar trust (kepercayaan) untuk memberikan respon atas krisis.
5. Bukan Hanya untuk Komunikasi
Ketika orang memikirkan sosial media, mereka biasanya menganggapnya sebagai alat komunikasi semata. Penelitian melalui sosial media menghasilkan sejumlah besar data dan informasi setiap hari. Ketika tim kampanye mampu mengumpulkan banyak informasi dari khalayak, kemudian mampu menelaahnya dengan baik, maka akan menghasilkan peta dan program strategi yang dapat dipakai sebagai bahan kampanye yang berharga.



Sumber :

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/03/29/1153482/media.sosial.dalam.kampanye.politik


http://www.tempokini.com/2014/06/peran-sosial-media-sebagai-media-kampanye-politik/

http://www.robymuhamad.com/2012/09/13/riset-facebook-buktikan-keampuhan-kampanye-media-sosial/

http://www.pks-petir.org/2013/01/5-alasan-menggunakan-social-media-dalam-kampanye-politik.html

http://budisansblog.blogspot.com/2014/03/media-sosial-dalam-kampanye-politik.html

0 komentar:

Positive Effect of Social Media

20.17 priscapricilia 0 Comments

Sosial media sekarang ini memang sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat, hampir tiap individu menggunakan media sosial dari kalangan remaja hingga dewasa baik untuk berbinis maupun hanya sebatas terhubung dengan teman. Baik menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, Path, Line, What'sapp, dan masih banyak lagi. Namun di dalam kemudahan itu juga terdapat dampak positif serta negatifnya, berikut akan dijelaskan dampak yang terjadi dalam penggunaan media sosial.

  1. Dampak Positif
  • Sebagai media untuk mencari teman. Sosial media bagi kalangan anak muda memang menjadi salah satu tujuan untuk mencari teman, baik teman lama maupun dengan siapapun dari berbagai penjuru dunia. Sehingga mampu memperluas relasi kita.

  • Sebagai media penyebaran informasi. Melalui sosial media, kita bisa dengan mudah mendapatkan berita-berita yang tengah beredar di kalangan masyarakat. Kita juga dapat mendapatkan informasi yang lebih up to date.

  • Sarana untuk membunuh waktu bosan.

  • Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna dapat belajar bagaimana cara bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
  • Sebagai media promosi dan bisnis. Sosial media tentu saja memberi peluang siapa saja dalam menjalankan usaha, juga menjadi media untuk iklan dan promosi produk atau jasa dari usaha yang sedang di jalankan.
    2. Dampak Negatif 
  • Munculnya tindak kejahatan. Saat ini marak terjadi penipuan dan penculikan akibat sosial media.

  • Sulit bersosialisasi dengan orang sekitar. Hal ini disebabkan karena pengguna sosial media menjadi kurang berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, sehingga lupa bagaimana berinteraksi secara langsung dengan orang sekitar.

  • Banyak merubah sikap dan sifat para penggunanya, karena banyak sekali bermunculan kata-kata kasar dan menyindir sehingga menyebabkan kesalahpahaman dan bahasa-bahasa formal semakin ditinggalkan.

  • Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.

  • Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang bermain media sosial pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya akan mengurangi waktu kerja dan waktu belajar mereka. 

  • Pornografi. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela karena foto yang di posting di sosial media disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

0 komentar: